Sabtu, 01 Desember 2012

Kunci Pengembangan Ekonomi Kreatif Ada di Pemerintah Daerah


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu mengatakan perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia akan bergerak lebih cepat bila didukung oleh Pemerintah Daerah. Mereka dinilai yang paling memahami apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif yang ada di daerahnya masing - masing.

“Bandung Provinsi Jawa Barat termasuk salah satu daerah yang progresif dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Mereka lebih dahulu memiliki cetak biru untuk ekonomi kreatif sebelum pemerintah pusat. Komunitas kreatif mereka juga jumlahnya mencapai ratusan. Pemerintah Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah, juga cukup maju dalam memfasilitasi ekonomi kreatif karena mereka yakin sektor ini memberikan kontribusi yang besar. Mereka berupaya untuk menjaga kelangsungan sanggar seni agar tetap ada orang yang belajar musik dan tarian tradisional,” jelas Mari Pangestu dalam acara Panglaykim Memorial Dialog 2012 yang diadakan sebagai bagian dari Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012.
Mari Pangestu menambahkan pemerintah daerah juga harus didorong untuk memulai proses dokumentasi kekayaan budaya dan kearifan lokal. Hal tersebut penting untuk dilakukan, selain sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif juga untuk melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari klaim pihak lain.
Mari Pangestu optimistis Indonesia dalam 10 tahun ke depan akan sukses mengembangkan ekonomi kreatif. Menurutnya Indonesia memiliki keunggulan dari aspek kekayaan budaya, konsumsi dalam negeri yang besar, dan jumlah kaum muda. Yang perlu dilakukan adalah melepaskan potensi kreatif dan mengembangkan bakat-bakat kreatif yang sudah ada secara berkesinambungan, membuat ekosistem yang kondusif dan perlindungan HKI.
“Dalam 10 tahun dari sekarang saya berharap Indonesia memiliki i-Pop bisa berupa musik dangdut atau keroncong, desainer fesyen kita bisa memajang hasil karyanya di New York, dan film - film produksi Indonesia menjadi mendunia,” ucap Mari Pangestu.
Pakar ekonomi kreatif dari Inggris John Howkins yang juga menjadi pembicara dalam dialog ini menekankan bahwa Indonesia telah menyambut positif era ekonomi kreatif. John yang hadir di PPKI 2012 untuk membagikan pengalamannya kepada pelaku kreatif Indonesia menyebutkan bahwa yang ditampilkan selama PPKI  adalah bukti bahwa Pemerintah Indonesia sudah menyadari pentingnya mengembangkan ekonomi kreatif.
“Kesempatan bagi Indonesia untuk mengembangkan ekonomi kreatif terbuka lebar. Yang paling penting adalah mempunyai ide dan keahlian untuk memberikan nilai tambah. Ekonomi kreatif tidak memerlukan modal besar. Banyak perusahaan menggunakan Facebook untuk memasarkan jasa dan produk mereka. Bahkan ada perusahaan game yang memulai dari nol untuk mengembangkan usahanya melalui Facebook dan hanya dalam dua tahun nilai perusahaannya telah mnejadi jutaan dolar,” papar penulis buku The Creative Economy ini.
John menggarisbawahi, bahwa mengembangkan kreativitas umumnya tidak memerlukan modal yang besar. Yang terpenting adalah memahami proses rantai nilai (value chain).  Dengan memahami rantai nilai, suatu ide kreatif bisa disampaikan ke calon investor. Umumnya bila ide tersebut akan direalisasikan tidak bisa langsung dijual ke pasar tapi harus difasilitasi oleh pihak lain yang akan akan membantu mengenalkan dan memasarkan produk kreatif tersebut.
Baik Mari Pangestu dan John Howkins menyepakati bahwa ekonomi kreatif adalah sebuah proses memberikan nilai tambah terhadap sesuatu yang sudah ada dan menjadikannya berkesinambungan. Mari Pangestu mencontohkan kain songket Palembang yang sekarang ini banyak dipadupadankan dengan batik. Cara ini akan mempopulerkan dan melestarikan keberadaan songket dan batik.

John menceritakan pengalamannya di Afrika yang mengembangkan produk dengan teknik sederhana. Untuk memberikan nilai tambah dilakukan pengembangan dari aspek desain, marketing, dan distribusi. Dengan cara ini keuntungan penjualan produk tersebut akan semakin meningkat.

sumber:
http://www.budpar.go.id/budpar/asp/detil.asp?c=16&id=2006

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Popular Posts

Blogger Themes

Copyright © 2012. blog arief - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Bamz