Tembakau
kasturi adalah tembakau kerosok lokal VO sebagai bahan campuran
(blending) untuk rokok keretek, yang dikembangkan di daerah Jember dan
Bondowoso. Dari seluruh produksi nasional tembakau kasturi, 11,36%
diekspor dengan label Besuki VO dan 88,64% dikonsumsi dalam negeri
sebagai bahan baku rokok keretek. Pabrik Rokok Gudang Garam, Sampoerna,
dan Djarum merupakan
pengguna terbesar kerosok kasturi. Semula yang ditanam oleh petani
adalah varietas lokal berupa populasi tanaman yang masih sangat beragam.
Sejak tahun 1997 dilakukan pemuliaan untuk memperbaiki varietas lokal
yang ada. Seleksi terhadap varietas lokal menghasilkan dua varietas yang
diputihkan/dilepas pada tahun 2006, yaitu Kasturi 1 dan Kasturi 2
berdasarkan SK Mentan No: 132/Kpts/SR.120/2/ 2007 dan No:
133/Kpts/SR.120/2/2007. Saat ini luas areal penanaman tembakau kasturi
pada dua daerah pengembangan mencapai 3.197 ha, dengan rata-rata
produktivitas di tingkat petani mencapai 985 kg kerosok/ha atau senilai
Rp12.805.000,00.
Karakteristik Kasturi 1 | ||
Asal varietas Bentuk daun Ujung daun Tepi daun Permukaan daun Phylotaxi Indeks daun Jumlah daun Produksi Indeks mutu kadar nikoton |
: seleksi massa positif kasturi mawar, Jember : Lonjong : Meruncing : Rata : Rata : 2/5, putar kekiri : 0,486 : 16-19 lembar : 1,75 ton kerosok/ha : 81,75 + 0,98 : 3,21 + 0,08 |
Karakteristik Kasturi 2 | ||
Asal varietas Bentuk daun Ujung daun Tepi daun Permukaan daun Phylotaxi Indeks daun Jumlah daun Produksi Indeks mutu kadar nikoton |
: seleksi massa positif kasturi Ledok Ombo : Lonjong : Meruncing : Licin : Rata : 2/5, putar kekiri : 0,529 : 17-19 lembar : 1,75 ton kerosok/ha : 82,40 + 1,03 : 3,54 + 0,04 |
sumber:
http://balittas.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=252:kasturi&catid=15:benih&Itemid=43
0 komentar:
Posting Komentar